Kamis, 31 Mei 2018

Cara Menemukan Tuhan dengn akal manusia

Halo guys, ini sedikit cerita tentang pengalamanku, ketika masa remaja yang mengubah pandangan seseorang tentang Tuhan. ketika itu, umurku masih belum dikatakann dewasa, karena jalan berpikirku semua yang didunia ini adalah ciptaanNya dan kita harus menyembahNya, serta melakukan anjuran yang berada diKitab Suci sebagai formalitas agar kita mencapai tujuan tertinggi dalam hidup, yaitu masuk surga. tetapi, semua perjalanan hidupku terasa hampa hanya berjalan seperti itu saja tanpa arah yang jelas. saya penganut agama, yang mayoritas orang indonesia juga anut. tetapi, entah mengapa kedamaian itu belum juga saya rasakan ketika saya beribadah. bahkan, tak berhenti disitu puasa sunnah pun saya lakukan agar saya menemukan kedamaian hati dan maksud Tuhan menciptakan manusia untuk apa ? hanya sebagai pengisi dunia ini serta menjalakan rukun rukunNya.


Datangnya bulan puasa ramadhan membuat hati ini tetap teguh ataupun tidak untuk menjalakan apa yang diperintah kan oleh Sang Pencipta. karena sampai saat ini jawaban dalam hati belum juga terjawab oleh PenciptaNya. Hati ini mulai bertanya tanya tentang keberadaan Tuhan dimana ?, ada atau tidak ?, hari itu terik matahari serta udara panas yang berhembus uap panas mengikis kulit hingga perih, serta rasa dahaga yang menyelimuti tenggorokan yang tidak dapat tertahan lagi hingga saya memutuskan mencari tempat makan tanpa berpikir panjang. saya lansung berhenti pada sebuah warung makan dengan tampilan luar yang berwarna putih serta kaca besar yang bertuliskan "Warung Makan Bu Endang" dibalik kaca tersebut terdapat gorden yang menutupi para pelanggan dalam menjalankan dosa-dosanya. saya tau, saya akan menerima ganjaran berupa dosa ketika dengan sengaja membatalkan puasa saya. ketika memasuki warung tersebut saya sudah diperhatikan oleh seorang bapak-bapak berbaju merah, serta mengenakan jaket usangnya bertuliskan H*nda dibagian dada sebelah kiri yang terlihat tua. namun, ia masih segar dengan senyumnya yang terlihat bahagia setelah menyantap ikan lele, terlihat dari duri ikan tersebut yang tercacah dalam pirignnya. tak banyak bicara saya lansung memesan nasi tempe, ikan lele, dan tidak lupa sambal serta kerupuknya. karena tidak ada tempat akhirnya, saya duduk didepan bapak berbaju merah itu. saya perhatikan ia  mempunyai kulit hitam legam terkena panas terik matahari, "pasti ia pekerja lapangan" dalam hatiku. saya melempar senyum kepada si bapak tersebut, dengan maksud sopan agar diperbolehkan duduk didepannya. bapak itu langsung bertanya padaku " kenapa mas engga puasa ?" tanya bapak yang duduk didepanku, saya sontak menjawab "laper banget pak, engga sahur" bapak itu kemudian tersenyum kecil diwajahnya sambil berkata "Tuhan Maha Pemurah kok", saya kaget, serta sedikit tertawa mendengarnya, tetapi benar kata bapak itu, saya sedikit penasaran apa dibalik maksud dengan kata kata bapak tersebut. sedangkan, ia juga tidak menjalankan puasanya. saya bertanya balik kepada bapak tersebut dengan santai ia menjawab "saya lebih mengerti, kenapa Tuhan menciptakan Puasa bahkan kenapa Tuhan menyuruh umatnya untuk menyembahNya" ini mungkin pembahasan menarik menurut saya tentang Ketuhanan. Ia memperkenalkan diri pak urip aku memanggilnya, ia bercerita tanpa ragu tentang ketuhanan yang ia peroleh semasa hidupnya.

Bagaimana Aku Ini

pada tahun 1982, usiaku menginjak 18 tahun, aku tak mempunyai bekal apapun tentang agama serta dari keluarga yang serba seadanya, dari kedua orang tuaku, aku diberi nama Urip Widiono sebagai doa agar kelak menjadi manusia yang unggul serta rejeki melimpah, tetapi semua itu hanyalah sebuah nama, aku hanyalah manusia dengan mimpi-mimpi yang begitu besar, serta keinginan yang besar untuk tercapai ketika masa mudaku itu, aku sering berdzikir kepada sang pencipta setiap tengah malam agar keinginan serta cita citaku tercapai. tetapi jiwa mudaku berkata lain rasa bosan pun menghampiri serta kesabaranku telah diuji bahwa semua doa doaku tak kunjung terkabul. bahwa benar tidak mudah mencari kasihNya dari sang Pencipta. hingga pada akhirnya aku pun mulai merajuk kepada Sang Pencipta. pencarianku tentang Tuhan tak sampai disitu aku percaya bahwa masih banyak jalan untuk mendekatkan diri kepada sang PenciptaNya. ketika aku pulang sekolah aku terhenti disebuah toko buku sebelah Halte bus, ada buku yang menarik perhatianku dengan judul "High Telephatie" entah apa yang ada dipikiranku aku langsung saja membelinya, serta dengan senang membaca buku tersebut. tanpa sadar aku juga membeli buku buku yang berkaitan dengan ketuhanan seperti buku yang ditulis oleh Abdul Malik Karim Amrullah terkenal dengan sebutan HAMKA dan buku tentang agama lainnya juga sempat aku baca seperti tasawuf karena obsesi masa muda yang mempunyai pemikiran bahwa siapa yang mendekatkan diri dengan Tuhan maka doa dia lebih cepat terkabul diantara berjuta juta umat yang meminta kepadaNya. selang 2 tahun berjalan akhirnya aku pun mencoba mencari Tuhan dengan caraku sendiri berbekal dari buku buku yang telah aku baca selama ini tanpa ada bimbingan siapa pun dan akhirnya setelah saya membaca buku buku yang isinya sulit diterjemahkan kedalam logika manusia aku pun menyimpulkan bahwa alam yang tercipta didunia ini dibagi menjadi 2 yaitu alam Logika dan alam Nyata.

ya memang aneh pertama mendengarnya aku juga sempat merasa demikian, tetapi memang benar itu adanya. cara cara yang aku lakukan selama ini aku rubah dengan metodeku sendiri seperti dzikir aku rubah dengan sistim pernafasan metodenya hampir sama dengan dzikir berdiam diri serta berdoa setiap tengah malam dan itupun aku melakukan hampir setiap malam dengan keyakinan tinggi bahwa dengan cara ini aku bisa mendekatkan diri kepada sang Pencipta. sudah tak terhingga berapa hari bahkan bulanan aku melakukan berdoa dengan sistim pernafasan ini. tanpa berfikir panjang aku tetap melakukan sistim berdoa ini dari hari kehari dan pada suatu hari entah bagaimana aku merasakan kesunyian serta penuh kedamaian yang jarang kurasakan selama aku hidup tanpa sadar aku sudah tidak ditempat yang seharusnya aku berada, aku melayang, hampa, gelap, bahwa dialam tersebut aku merasa sangat nyaman. aku teringat tentang buku "High Telephatie"  yang telah dituliskan pada buku tersebut bahwa ada alam dimana alam tersebut hampa, kekal, dan alam pengabulan Doa. tetapi tak lama aku tersadar dan seperti terjatuh aku kembali ketempat semula. aku pun melakukan sistim itu setiap malamnya karena mungkin itu adalah sebuah petunjuk tentang rahasia alam semesta beserta isinya agar aku bisa mengerti tentang Tuhan. tengah malam pun tiba aku melakukan kebiasaanku Pertam kita harus dalam keadaan tubuh yang suci ini. dalam artian suci ini bukan dalam bentuk kita berwudhu ataupun tayamum dalam menyucikan diri, tetapi dengan cara yang berbeda layak halnya seperti koreksi diri :
  1. mengingat masa lalu pertama kali dimulai dari aku anak siapa, lahir dimana, lingkunganku seperti apa, orang tuaku bagaimana, serta bagaimana ia membesarkanku. ingatlah masa masa itu maka hati terbuka dalam kesyahduan serta kedamaian awal.
  2. ingatlah dan renungkan bagaimana perjalanan hidup selama ini, perbuatan apa yang diperbuat hingga tutur kata yang mengkin tidak berkenan dihati seseorang  dan bahkan hal buruk yang dilakukan kepada sesama umat manusia bahkan terhadap hewan dan seluruh ciptaanNya.
  3. hingga pada akhirnya kita pun mempunyai kesimpulan bahwa kita termasuk golongan manusia yang baik ataupun buruk.
  4. jika kita termasuk manusia yang buruk maka minta maaf lah kepada Tuhan Sang Pencipta sedalam dalamnya dengan tulus. dan juga kita harus meminta maaf kepada siapa kita berbuat salah ataupun menyakitinya didalam renungan tersebut.
  5. Jika kesimpulannya baik bertanyalah kepada Tuhan dalam diri kamu sendiri kenapa belum diberi kemudahan untuk menjalankan hidup didunia dan akhirat.
itu mungkin bisa dilakukan berhari hari untuk membersihkan hati serta raga agar menjadi suci.



Melangkah Selanjutnya......