“brarti
bapak sampai sekarang percaya benar adanya tuhan ?” tanyaku memasang muka
serius, “ yaa, sangat percaya bahkan dari kamu lahir hingga kematianmu sudah
ditentukan oleh sang kuasa dan aku
percaya itu mas” jawab tegas oleh pak urip.
Semenjak hal itu aku lebih sering duduk didepan rumah kala tengah malam.
setiap aku duduk sendiri, diiringi dengan doa-doa serta pertanyaanku kepada
sang Pencipta. Tetapi, setiap pertanyaanku tak kunjung terjawab hari demi hari aku selalu berdoa dan bertanya, 2 bulan aku melakukan hal tersebut
hingga suatu malam suara itu pun muncul kembali, keheningan pun terpecah akan
suara lembut yang persis dengan suaraku sendiri “apakah kau ingin melihat udara
?” suara lembut dan pelan itu katakan, “ mana mungkin manusia dapat melihat
udara” jawabku bantah akan pertanyaan itu, “aku akan memberi tau tentang
keberadaan udara itu benar-benar ada” suara pelan itu terdengar sayup-sayup.
“baiklah” jawabku penasaran, “aku akan membukakan tabir matamu, lalu kau buka
lah kedua matamu” suara itu memerintahku. Aku mulai membuka
mataku, dengan ajaibnya seluruh ruangan seperti terang semu, aku melihat dengan
jelas debu-debu yang kasat mata berterbangan dimana mana memenuhi setiap sudut
ruang, tetapi ada satu yang menarik perhatianku yaitu sebuah bentuk yang berupa
seperti api biru menyala tetapi itu bergerak kesana kemari seperti air dan juga bervolume.
“itu adalah dzat yang maha hidup” penjelasan dari suara lembut itu.
Aku
masih terdiam memperhatikan dzat yang berwarna biru itu, ia bergerak tak
beraturan kesana kemari dan mendekatiku tanpa sadar saat aku bernafas ia
terhirup masuk kedalam tubuhku, aku sedikit bingung dan takut “apakah aku tanpa
dia itu masih bisa hidup ?” tanyaku, “tidak, dzat itulah yang memberi kehidupan
kepada setiap manusia”jawab pelan suara itu. Aku masih terus memperhatikan hal
yang berwarna biru itu, setelah terhirup kedalam tubuh, dzat berwarna biru itu
tidak kembali lagi “ berjalanlah melihat ke langit” perintah suara itu
kepadaku. Aku terkagum bahwa dunia ini penuh berterbangan akan dzat Biru itu
yang bergerak kesana kemari tak beraturan, brarti benar manusia hidup didunia
atas seizin Tuhan, jika dzat itu diperintahkan Tuhan untuk tidak masuk kedalam
Tubuh atau raga, maka meninggalnya manusia.
Bahkan suara itu terus memberi
pembelajaran kepadaku waktu itu, suara itu memberikan gambaran tentang manusia
yang bisa melihat air tetapi manusia itu sendiri tidak bisa melihat udara yang
hanya bisa dirasakan, sedangkan seperti ikan, ia hidup didalam air, ia bisa melihat
udara, tetapi ia tidak bisa melihat air itu bagaimana bentuknya, ikan hanya
bergerak berenang mengikuti aliran
sungai atau melawan aliran sungai. Itu mungkin pengalaman yang membuatku sampai
saat ini tak bisa melupakan malam aku melihat dzat maha hidup yang bergerak tak
beraturan yang mengisi setiap raga manusia. Memang benar adanya cerita dibalik
kebesaran Tuhan. Pasti ada asal dan usul semua diciptakan oleh sang kuasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar