Sabtu, 02 Juni 2018

Melangkah Selanjutnya

Melangkah Selanjutnya I

"sebentar-sebentar pak!!! bapak bilang pernah berada didalam alam pengabulan Doa ?? hanya dengan merenung dan mengoreksi dari diri sendiri ?? bagaimana bisa !!!" sontak aku bertanya kepada pak urip sambil melahap tempe dan sambal serta kerupuk ditangan kiriku." sebentar mas, ini saya akan melanjutkan ceritaku" jawab pak urip.




setelah selesai dengan hal tersebut aku pun memulai duduk menyendiri dikamarku yang berukuran 3x3 yang muat untuk lemari dan kasur lantai. aku pun mulai mengatur nafasku menarik nafas dalam dalam dengan memohon maaf kepada sang pencipta lalu sambil menghembuskan nafas pelan. lalu aku pun duduk bersila di kasur lantai yang terlihat lusuh dan banyak bercak kopi pada waktu itu. pada posisi duduk bersila badan tegak dalam keadaan tenang jauh dari gangguan suara suara yang mengganggu konsentrasi jauh dari keramain maka aku pilih kamarku yang cukup rapat serta malam yang mendekap ketika waktu menunjukan pukul 12 malam. aku pun memulai memejamkan mata rapat rapat dan menitik fokuskan konsentrasi pada ujung hidungku agar ketenangan dan kedamaian dalam diri lebih dalam. begitu hening hingga aku mulai merasakan detak jantungku sendiri. lalu aku pun mulai menghitung nafasku tanpa memecah konsentrasi.

  1. menarik nafasku dalam dalam 6 detakan jantungku
  2. lalu aku menahan  nafasku selama 3 detakan jantungku
  3. menghembuskan nafas dengan sangat pelan 6 detakan jantungku
  4. lalu tahan nafas selama 3 detakan jantungku
dalam posisi tenang dan santai aku melakukan hal tersebut berulang ulang, awal itu sangat sesak seperti berenang di tengah lautan dan entah kemana tujuanku, tanpa kusadari aku telah berkeringat mengucur deras padahal itu seperti bernafas biasa tetapi kenapa nafasku terbata bata seperti bayi yang baru berjalan. hari demi hari aku lakukan itu tanpa absen, dalam 1 bulan aku mulai fasih. tetapi hal itu bisa sangat cepat tergantung keyakinan manusianya dalam diri untuk menemukan Dzat yang maha hidup (Tuhan) itu sangatlah ghaib. tidak ada hal yang sulit jika berusaha itulah prinsipku bagaimana aku bisa mencapai Dzat yang maha kuasa itu.

Melangkah Selanjutnya II

Tidak ada komentar:

Posting Komentar